RUMAH BACA UNTUK ANAK-ANAK DI DESA TA’A_KEMPO
Berdasarkan
survei UNESCO minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 %. Artinya, dari 1000
masyarakat hanya ada 1 yang memiliki minat baca. Nilai literasi membaca kita
masih sangat rendah. Kita akui, nilai
riset Program For International Student
Assessment (PISA) rata-rata 493.
Sementara nilai literasi Indonesia hanya 396. Permasalahan ini menjadi salah
satu catatan penting bagi kita untuk pendidikan di Indonesia ( SURVEI UNESCO
“2016”).
Dari
61 negara, Indonesia menempati urutan ke-60 terkait dengan minat baca, demikian
menurut Data Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan merupakan hasil
survei berasal dari studi Most Littered
Nation In the World 2016 yang dilakukan pada tahun 2016 lalu.
Selain
itu juga. Najwa Shihab mengatakan "kalau dilihat angka-angka dan data-data
lain sering kali memang fakta angka di atas kertas kemampuan membaca anak-anak
Indonesia bahkan dibandingkan dengan negara lain seperti Asean-pun masih sangat
jauh,".Perbandingan masyarakat
Eropa atau Amerika khususnya anak-anak yang dalam setahun bisa membaca hingga
25-27 persen buku. Selain itu juga ada Jepang yang minat bacanya bisa mencapai
15-18 persen buku per tahun.
"Sementara
di Indonesia jumlahnya hanya mencapai 0,01 persen pertahun," ujar Najwa
Shihab.
Menyadari
akan permasalahan di atas. Komunitas sahabat mengajar mengambil bagian untuk
mendirikan rumah baca untuk anak- anak di desa ta’a kecamatan kempo DOMPU NTB
yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak-anak di daerah tersebut.
Sahabat mengajar membuka donasi buku melalui https://kitabisa.com/donasibukumu
.
Sampai sekarang ini Rumah Baca Sahabat mengajar mendapatkan donasi dari
berbagai kalangan seperti dari buku agama Islam, matematika IPS, IPA maupun
buku cerita–cerita anak lainnya. Pendiri sahabat mengajar, @Ahyansya
menyampaikan bahwa untuk mewujudkan cita-cita anak Indonesia, pendidikan harus
serius ditanamkan pada anak sejak dini. Melalui komunitas mahabat mengajar ini
anak – anak dapat memperoleh tambahan ilmu selain yang didapatkan disekolah dan
dengan menghadirkan buku- buku ke taman
baca masyarakat yakni rumah baca, anak-anak dapat memiliki minat baca yang
tinggi.
Sahabat Mengajar adalah komunitas relawan relawan dibidang
pendidikan untuk membantu tugas belajar anak-anak, memberikan motivasi belajar,
budaya literasi, mendapatkan Inspirasi dan Informasi Pendidikan yang didirikan
pada tanggal 1 Mei 2018 di desa Ta’a Kecamatan Kempo. Hadirnya @SahabatMengajar
dapat membantu mewujudkan cita-cita anak-anak di Desa Ta'a Kecamatan Kempo. SM
merekrut relawan dari kalangan mana saja. Relawan inspirator di datangkan dari
sahabat-sahabat dekat anggota relawan SM dan sahabat Founder SM.
SM juga mengajak dan merekrut relawan yang memiliki profesi
dibidangnya untuk dapat memberikan inspirasi, motivasi dan informasi
pendidikan. Contonya: Sahabat SM yang memiliki profesi sebagai polisi, tni,
perawat, dokter, bidan, dan lain sebagainya dapat meluangkan waktunya 2 jam
setiap minggu untuk mengajar di komunitas ini. Kini, sahabat mengajar
mendirikan Rumah Baca Sahabat mengajar untuk membantu anak-anak agar terbiasa
membudayakan membaca. Karena SM yakin dengan budaya membaca mampu membuka
pikiran anak-anak untuk terus belajar, mendapatkan informasi dan motivasi. Sementara, kepengurusan sahabat mengajar di
isi oleh anak-anak sendiri dengan tujuan untuk melatih anak jiwa organisasi dan
kepemimpinan.



Komentar
Posting Komentar